Fenomena Hujan Es Jakarta Adalah Fenomena Yang Wajar Di Musim Pancaroba
Fenomena Hujan Es Jakarta Adalah Hal Yang Biasa Di Musim Pancaroba
Okebis.com || Publik sedang ramai membicarakan Hujan Es Jakarta. Fenomena ini memang sangat jarang di temui, namun meski demikian hujan es merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di musim pancaroba. Sebelumnya beberapa tempat di Indonesia juga pernah dihantam hujan es.
Fenomena yang selama ini dikenal dengan nama Hujan Es tersebut merupakan dampak dari pergerakan monsun dimana musim pancaroba akan dimulai. Sebenarnya hujan ini lebih kerap di sebut kristal oleh BMKG, hal ini dikarenakan terjadinya penumpukan partikel di awan sebelum hujan dengan suhu tertentu hingga sebelum jatuh ke bumi, air di awan akan mengkristal. Hujan Es Jakarta dianggap sebagai fenomena yang wajar terjadi di lingkungan yang relatif sejuk dan sering diguyur hujan.
Baca Juga:
Kisah Ketika Manusia Dapat Berevolusi Dalam “Ghost In The Shell”
Baru Tiga Hari Menjadi Seorang Ibu, Putri Titian Dibuat Geram Oleh Netizen Yang Sentil Nama Anaknya
Apa Yang Harus Dilakukan Ketika Bertemu Dengan Orang Mante Atau Suku Pedalaman Lainnya?
Wilayah Indonesia berada di katulistiwa dan beriklim tropis, hal inilah yang membuat Indonesia wajar jika diguyur hujan es. Sedangkan Hujan Es Jakarta itu sendiri di sebabkan oleh awan komulonimbus (Cb) yang mengalami pendinginan sebelum sempat jatuh ke bumi, jika di Jakarta bersuhu sejuk, maka akan menghasilkan hujan salju. Hujan Es Jakarta tergolong normal karena terjadi beberapa menit hingga beberapa jam dan tidak sampai berhari- hari. Hujan es pada umumnya tidak menimbulkan kerusakan yang relatif besar.
Bagaimana Fenomena Hujan Es Jakarta Bisa Terjadi? Ini Penjelasan BMKG
Pihak BMKG memberikan penjelasan terkait fenomena Hujan Es Jakarta, berikut adalah penjelasan siklus Hujan Es Jakarta berdasarkan pengamatan BMKG:
- Satu hari sebelum terjadinya Hujan Es Jakarta, udara terasa panas bahkan pada malam hari.
- Suasana gerah dan panas terjadi akibat kuatnya radiasi matahari, yang ditunjukkan oleh perbedaan suhu udara sekitar pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4,5°C) dengan nilai kelembapan udara di lapisan 700 mb (> 60%).
- Pukul 10.00 pagi mulai tampak awan kumulus (awan berwarna putih yang berlapis-lapis) yang di tengahnya terdapat awan berwarna abu- abu yang menjulang tinggi.
- Dalam beberapa waktu saja, awan akan cepat berubah menjadi awan kumulonimbus yang berwarna abu- abu kehitaman.
- Angin akan berhembus cukup kencang hingga membuat ranting di sebuah pohon bergoyang dengan cepat dan suasana mulai semakin dingin.
- Umumnya hujan yang pertama turun adalah hujan deras secara tiba- tiba, jika hujannya gerimis maka ada angin kencang yang jauh dari tempat gerimis.
- Jika selanjutnya selama 1 hingga 3 hari berturut-turut tidak ada hujan musim pancaroba, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang diiringi dengan angin kencang, bahkan dapat berpotensi puting beliung.
Artikel ~ Hujan Es Jakarta.