Kesedihan Warga Aleppo Belum Berakhir, Serangan Kembali Terjadi
Aleppo Masih Berduka
Okebis.com | Aleppo bagian timur merupakan salah satu kota di negara Suriah yang terkepung oleh pembrontak yang menentang pemerintah. Sejumlah orang yang masih terjebak di Aleppo timur berupaya mengirimkan pesan-pesan yang penuh dengan ketakutan tatkala wilayah itu tengah digempur oleh tentara pemerintah Suriah. Saat gempuran dari tentara pemerintah Suriah mulai ditingkatkan, teriakkan meminta tolong dari orang-orang yang terjebak di sana begitu terasa semakin putus asa.
Jeritan Para Korban Aleppo Di Sosial Media
Seorang aktivis sosial media bernama Lina menggunggah videonya di Twitter dan seraya memohon,
“wahai manusia di seluruh dunia, kumohon jangan tidur! Anda bisa melakukan sesuatu, segera protes sekarang! Hentikan genosida ini”.
Sementara orang lainnya, mengunggah pesan-pesan bernada pilu selagi bom tengah berjatuhan di sekeliling mereka. Seorang pria mengatakan dalam videonya, ini adalah video terakhir yang akan dia unggah.
“Kami lelah lama berbicara, kami sudah letih berorasi. Tidak ada satu pun yang mendengar, tidak ada sama sekali yang merespons. Kini sedang datang bom., Di sini video berakhir.” Sebuah bom meledak di dekat wilayahnya merekam video, sesaat sebelum video itu selesai.
Dan pada Selasa pagi, tanggal 13 Desember 2016. Monther Etaky menulis, “saya masih berada di sini, menghadapi genosida bersama dengan sahabat-sahabat saya tanpa ada komentar apapun dari dunia.”
Dan kematian terus saja mengancam. “Saya harap saya dapat menyiarkan kematian kami untuk Anda,” ujarnya dengan pahit.
Deskripsi situasi yang tergambar di Aleppo timur dipenuhi dengan kalimat-kalimat pahit yang menggambarkan ‘kiamat.’ Abdul Kafi Alhamado, yang merupakan seorang guru bahasa Inggris di dalam wilayah Aleppo yang masih dikuasai pemberontak di Aleppo mengatakan bahwa suasananya seperti ‘kiamat’ ketika para pasukan pemerintah Suriah makin mendekat ke Aleppo. “Bom ada di mana-mana. Orang-orang pergi berlarian, mereka tidak tahu harus pergi ke mana, dan hanya berlari. Banyak orang terluka di jalanan. Namun tidak ada orang yang pergi untuk membantu mereka,” ungkapnya pada BBC News.
“Beberapa orang telah terjebak di antara reruntuhan, tidak ada orang yang bisa membantunya. Orang-orang itu hanya meninggalkan mereka sendiri di bawah puing-puing hingga mereka semua mati, reruntuhan itu adalah sebuah kuburan bagi mereka,” ujarnya.
Sebagian orang yang masih hidup hanya bisa mengirimkan pesan kepada BBC melalui ponsel.
Seorang ayah di kota Aleppo itu menulis, “saya rasa ini adalah ucapa selamat tinggal. Terima kasih banyak kepada mereka yang telah membela dan berdoa untuk keselamatan kami. Tapi ini semua hampir berakhir, dan hanya tinggal beberapa jam lagi sebelum mereka semua membunuh kami.”
Artikel ~ Aleppo.