Misteri Di Balik Tradisi Kekerasan Senior Terhadap Taruna STIP Jakarta
Seorang Taruna Tingkat Satu STIP Jakarta Tewas Dianiaya Oleh Seniornya
Okebis.com || Kekerasan senior terhadap juniornya rupanya masih menjadi sebuah tradisi di beberapa sekolah, tindak kekerasan ini pada dasarnya tidak sesuai dengan Undang- Undang yang berlaku di Indonesia. Salah satu tindak kekerasan oleh senior kembali ditemukan di salah satu sekolah yang ternama di Jakarta yakni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).
Rupanya tradisi ini sudah dimulai sejak sepuluh tahun terakhir yang di teruskan secara turun temurun, hasilnya untuk ke enam kalinya STIP harus berurusan dengan pihak berwajib atas kasus serupa. Seorang taruna tingkat satu STIP Jakarta tewas akibat di aniaya oleh para seniornya di lingkungan asrama yang merupakan lingkungan pendidikan. Diketahui korban yang bernama Amirullah Adityas Putra berusia 19 tahun pada Selasa malam di tanggal 10 Januari 2017 di panggil untuk menghadap seniornya di Gedung Dormitory ring 4, kamar M205 lantai 2, Jalan Marunda Makmur, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Baca Juga:
DPP FPI Pusat Berubah Nama Menjadi DPP Fitsa Hats di Google
Di sana adalah tempat tinggal bagi taruna tingkat dua, dan disitulah aksi penganiayaan menimpa Amirullah Adityas Putra. Menurut beberapa sumber korban Amirullah adalah taruna yang baru saja mengenyam pendidikan di STIP Jakarta itu sejak bulan September 2016. Diduga bahwa aksiĀ penganiayaan yang terjadi pada taruna tingkat satu ini merupakan tradisi marching band di STIP sebagai suatu hubungan peralihan pemain drum band dari kakak senior kepada adiknya di taruna tingkat satu. Namun banyak pihak yang menyayangkan kejadian seperti ini masih saja dapat terjadi pada sekolah berkualitas dengan penjagaan super ketat ini.
Jejak Kekerasan Selama Sepuluh Tahun Terakhir Di STIP Jakarta
Rupanya tindak kekerasan oleh senior kepada adik kelasnya cukup sering terjadi di kampus ini, bahkan pada sepuluh tahun terakhir telah di temukan sebanyak enam kejadian serupa yang menimpa STIP. Padahal keamanan di kampus ini sudah cukup ketat, bagaimana tidak? setiap sudut tempat di STIP di awasi oleh CCTV, selain itu para mahasiswa juga di batasi mulai jam 10 malam mahasiswa diharuskan tidur dan dilarang untuk keluar barak.
Foto Amrulloh, korban yang tewas akibat penganiyayaan oleh seniornya
Tak cukup sampai disitu, pihak TNI dan polisi juga di kerahkan untuk penjagaan pada malam hari, sebanyak 12 personil di siapkan di STIP untuk mengawasi kampus ini. STIP juga membuat tembok yang tinggi menjulang mengelilingi kampus ini selain itu kawat baja yang melilit juga menghiasi pagar kampus di sertai CCTV untuk pengawasan terhadap para mahasiswa yang menyeberang barak. Hal ini membuat pihak Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan pun kebingungan bagaimana kasus tersebut bisa terjadi dan lolos dari semua keamanan yang telah di kerahkan di STIP.
Artikel ~ STIP.